Takdir atau Kebetulan atau Jodoh? #eh.
Yup, judul ini aku pilih karena memang berkenaan sesuatu yang entah itu takdir,
kebetulan belaka atau jodoh. Sesuatu itu berkaitan dengan masa laluku yang
selalu datang kapan saja dan dimana saja. terjebak dalam masa lalu yang selalu
sama itu cukup menyakitkan. Bukan cukup lagi tapi memang sangat menyakitkan,
menyakitkan sekalii. Kata seorang teman “kamu itu muter - muter di itu - itu aja”, seperti muterin lingkaran
yang gak berujung, menurutku hahahahaha. Bukannya mau mengekspos apa gimana,
tapi aku hanya ingin sedikit sharing tentang masa laluku dan segala keanehannya,
hehehe.
Itu
– itu saja yang dimaksud sama temenku itu sebut saja tukimin (bagi yang
merasa peace coy!!). dulu aku kenal tukimin pas waktu kelas 3 SMP karena les di
tempat yang sama. Sebenarnya aku udah suka sama dia sejak ngeliat dia di lampu
merah perempatan dekat rumah bisa dikatakan jatuh cintrong pada pandangan
pertama #ciebanget. Awalnya Cuma curi – curi pandang aja, tapi pas menjelang
UAN aku iseng meng-sms dia pake nama samaran dan aku berhasil. Hahahaa, setelah
hampir sebulan aku berbohong akhirnya aku membuat pengakuan diri bahwa
sebenarnya aku adalah aku maksudnya aku yang sebenarnya.
Alhamdulillahirobbilalamin dia tidak marah, tidak ngambek, bahkan berkata
demikian “kok gak dari dulu aja kamu bilang kalo kamu ini”. Haduh baik banget
si jadi orang.
Setelah aku membuat pengakuan aku jadi
semakin dekat sama dia hingga akhirnya kami gak jadian #lho? Saat pendaftaran
SMA pun kami sama – sama mendaftar di SMA yang sama [sehati], maklum
SMA ini SMA ternama dan favorit di kotaku, hehehe. Bersyukur kami sama – sama diterima di SMA yang sama dan ternyata kita satu kelas *cie jodoh ni
yeee* haahaha. aku sempat ilfeel sama dia karena dia temennya cewek semua, what
the hell! Tapi karena udah suka jadi hilang deh tuh rasa ilfeel dan tak lama
kami jadian alias pacaran atau menjalin hubungan kekasih selama hampir 4 bulan.
Namun karena kondisi yang tak memungkinkan dan sudah terasa sesuatu yang tak
nyaman akhirnya hubungan itu musnah (baca:putus). Tahulah gimana rasa patah
hati atau putus cinta, aku menangis semalaman sampe ketiduran sampe pagi. Haha.
Alhasil mataku sedikit sembab.
Tak lama setelah kami putus tiba –
tiba kami dekat kembalii, ya bisa dibilang PDKT alias pendekatan setelah dengan
khilafnya (khilaf karena cinta, #bulshitbgt, hahaha) aku memberi sebuah kado
saat dia ulang tahun yang ke-16 *kalo gak salah*. Cukup lama kami PDKT hampir 6
bulan, dan akhirnya kami balikan lagi alias CLBK (Cinta Lama Belum Kelar). Dan
lagi – lagi hubungan itu musnah gak sampai 3 bulan kemudian. Kalo dipikir –
pikir nih ya lama PDKT dan lama Jadiannya kok lamaan PDKTnya? Hubungan cinta yang
aneh sama seperti yang menjalaninya juga aneh *bukan saya* #lho?
Putus kedua yang sampe sekarang gak
pernah nyambung lagi (gak akan pernah lagi) ini bertepan dengan kenaikan kelas.
Dan ternyata jeng, jeng, jeng, aku berada di kelas yang sama lagi dengan si
tukimin ini. Haaa? Satu kelas? Itu tandanya kami akan berada di kelas yang sama selama tiga tahun
penuh. Alamak kenapa harus satu kelas lagi? Apa –apaan ini?
Sekarang pertanyaannya gimana caranya aku melupakan persaanku sama dia kalo
selama dua tahun kedepan ketemu terus setiap hari. Apalagi dia menjalin
hubungan yang sangat baik (baca:dekat) dengan sahabat – sahabatku. Secara
otomatis dia juga tetap berada dekat dengan kehidupanku.
Seiring dengan berjalannya waktu aku
bisa melewatinya meskipun hatiku ababil setiap harinya dengan melihat segala
pemandangan didepanku. Dia dan adik kelasku yang banyak orang bilang si adek
kelas itu mirip
dengan aku. What? Mirip dengan aku? Cantikan
akulah, pede banget, hahaha *menyenangkan hati sendiri, padahal, hmm*. Setahun
aku masih bisa menata hati dan bertahan dengan segala keadaan saat itu sampai
akhirnya aku tahu
S-E-S-U-A-T-U yang cukup membuat aku menangis sehari semalam
bahkan sampai beberapa hari #kebodohankedua. Astagfirullah. Setelah aku telaah,
aku ingat sebuah kalimat yang pernah dia ucapkan “aku punya rahasia, hanya aku
dan Tuhan yang tahu”, dan sekarang aku juga tahu. Hal itu sempat membuat aku
marah pada Tuhan, kenapa harus aku yang tahu? kenapa gak orang lain aja? Kenapa
harus aku? sekarang aku tahu Tuhan memilih aku karena Tuhan sayang padaku dan
akan memberikan yang terbaik buat aku.
Hal gila lainnya [menurutku]
waktu kelas 3 SMA aku hampir 1 tahun duduk sebangku sama dia. Aku duduk satu bangku
sama mantan yang sering membuat aku menangis dan aku bertahan sampe aku lulus.
Aneh. Benar – benar aneh, saat aku menuliskan ini pun masih tak percaya aku
melakukannya. Dari mantan – mantanku yang terdahulu hanya dengan dia aku
mengalami banyak hal aneh yang membuat aku semakin sulit menghilangkan dan
menyadarkan diri ini bahwa aku bisa menemukan yang jauh lebih lebih lebih baik
daripada dia. Banyak temen yang bilang seharusnya hubungan dengan mantan itu
harus seperti ini tetap baik, karena memulainya dengan baik mengakhirinyapun
harus baik. Dari semua kejadian yang telah terjadi antara aku dan dia hanya
sebuah takdir, tetapi itu sebuah kebetulan menurutku dan bukan jodoh!!!