Minggu, 20 November 2011

Kerasnya hidup

Diposting oleh Unknown di 02.29
       Ini merupakan ceritaku beberapa hari lalu saat akan menuju Bogor Treat Mall (BTM) besama winy teman sekamarku untuk membeli hadiah ulang tahun untuk novita teman sekamarku satu lagi. Perjalanan hari itu terasa sekali lelahnya. Hari yang panas, sesak dan macet, apalagi hari itu aku sedang berpuasa Arafah karena keesokan harinya adalah hari Raya Idul Adha. Dalam perjalanan dari asrama kami naik angkot kampus dalam yang setiap menit selalu ada tanpa harus menunggu. Maka dari itulah kota perantauanku ini disebut kota sejuta angkot. Saat perjalanan menuju laladon tersebut macetnya astagfirullah banget.
 banyak hal kecil yang menarik perhatianku seperti topeng monyet di pinggir jalan dengan mengenakan atribut lengkapnya. Topeng monyet itu di dandani semenarik mungkin agar orang yang melihatnya memebrikan sedikit uang receh orang yang lewat. Topeng monyet itu bukan yang pertama yang aku lihat akhir – akhir ini. Terasa miris sekali melihat monyet yang dipekerjakan seperti itu. padahal pawangnya sendiri masih muda sekali, masih sanggup untuk bekerja keras yang lebih baik daripada mengeksploitasi hewan.
Selanjutnya saat melewati stasiun bogor di pinggir rel kereta aku melihat seorang lelaki yang cacat tubuhnya duduk disana. Keterbatasan fisik yang membuatnya melakukan itu, mengaharap belas kasihan orang, mungkin jika dia diberi tubuh yang sempurna ia takkan melakukannya. Terkadang aku berfikir kenapa banyak orang seperti itu yang berada di jalanan. Apa mereka hidup sebatang kara tak mempunyai keluarga? Mereka tak mungkin ada begitu saja, mereka pasti memiliki orang yang melahirkannya.
Setelah cukup lama berada dalam angkot dengan melewati kemacetan akhirnya sampai juga di laladon. Tujuan aku dan winy adalah BTM, angkot 02, angkot selanjutnya yang harus kami naiki. Disana aku melihat lagi sisi kehidupan lainnya. Setelah menyeberang jalan ada dua angkot 02 bersebelahan sedang mencari penumpang. Salah satu angkot masih kosong tanpa penumpang dan yang satu lagi sudah ada beberapa penumpang. Kegalauan menyelimuti diri kami, tapi akhirnya kami memilih angkot yang sudah ada penumpangnya. Tak lama datang penumpang lain yang juga naik angkot itu. tetapi angkot yang kosong itu masih saja kosong. Ada persaaan iba dalam diriku, ingin rasanya aku turun dan menaiki angkot kosong itu tapi apa daya aku juga ingin lekas sampai di tempat yang aku tuju. Saat angkot yang aku naiki mulai melaju, angkot yang kosong itu akhirnya terisi oleh seorang kakek tua. Dari kejauhan aku masih memperhatikan angkot itu. melihat sopir angkot yang umurnya mungkin sma dengan umur bapak membuatku merasa rindu sekali sama bapak. Aku gak bisa bayangkan kalo sopir angkot itu bapak. Betapa besar pengorbanan bapak selama ini mecari nafkah untuk aku sama mama. Karena bapak juga aku bisa mengenyam pendidikan tinggi. Aku berjanji akan membahagiakan bapak sama mama. Aku akan menjadi anak terbaik mereka.
Selama beberapa jam aku dan winny mengitari BTM dengan mata mencari – cari hadiah yang pas untuk pipit. Lantai satu, dua, tiga dan akhirnya kami menemukan sebuah boneka sapi yang lucu sekali.

0 komentar:

Posting Komentar

 

The Story Begins Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea